TENTANG MENCINTAI DIRI SENDIRI : For Kartini's Day 2018
April 21, 2018
Aku
pernah terperangkap dalam masa kelam dan terjatuh. Tak tanggung-tanggung aku selalu mengutuk
diriku sebagai orang tak berguna seperti sampah. Kala itu aku diselubungi
orang-orang yang meremehkanku, menilai tubuh ciptaan Tuhan ini terlalu pendek
dan pipi yang terlalu lebar. Terkadang aku punya hasrat untuk menjadi orang
lain ketika memandang mereka dengan tubuh sempurna dan berhasil meraih
mimpinya.
![]() |
Aku Kecil |
Aku
memberanikan diri berjalan cukup jauh, menjalani hidup dengan menghindari orang-orang di sekitarku.
Sekian lama akhirnya aku menemukan titik terang dari pengutukan diriku sendiri.
Bahwasanya aku harusnya menyadari, aku kurang bersyukur, aku kurang mencintai
diriku sendiri, aku terlalu lebar membuka mata dan telingaku dengan memperdulikan
celaan orang lain. Pun harusnya mereka menyadari, mereka juga mahluk yang
sama-sama diciptakan Tuhan dengan sebaik-baiknya.
Nyatanya
dari setiap doa yang aku lafalkan, aku menyadari bahwa Tuhan menciptakanku
dengan sempurna. Bahkan Tuhan menjagaku dari dalam rahim yang kuat sampai aku
hadir di dunia ini. Hingga Tuhan menyerahkanku pada sesosok wanita hebat
bernama ibu.
Dan inilah Ibuku |
Sampai
saat ini aku selalu percaya akan kata batinku bahwasanya Tuhan menciptakanku
dengan “sedikit kekurangan yang dibalut dengan seribu kelebihan”. Jika kau
dianggap terlalu kurang dalam ragamu, percayalah Tuhan menciptakan jiwamu
seperti berlian, suatu mineral terkuat dalam Skala Mohs yang tidak mudah rapuh.
Terlebih jika kau ditakdirkan sebagai wanita, kau patut menjadi sosok manusia
tangguh. Tak perlu takut untuk selalu mengejar masa depanmu.
Pun,
aku patut bersyukur R.A. Kartini terlahir di tanah air ini. Ia mampu
menyadarkan negara ini untuk menghargai wanita, sehingga negara memberikan
ruang yang lebar pada kaum wanita untuk mengekspresikan dirinya.
- "Dengan begitu apa kau masih larut dalam ketakutanmu?"
Tidak
tidak, kau pasti punya mimpi yang terlalu sayang untuk terlewatkan sia-sia
selama hidupmu. Kau hanya hidup sekali, keluarlah dari sarangmu dan jangan
takut. Bahkan dunia menyambutmu.
Begitu
banyak suara-suara bising manusia mencela dirimu, mendorongmu untuk kembali
lagi dalam masa suram. Percayalah, kau cukup sedikit menutup mata dan telingamu
untuk menguatkan diri agar tidak peduli dengan mulut mereka.
Begitulah
diriku tentang mencintai diri sendiri. Kurasa Tuhan menciptakan diriku dengan
sempurna, dengan jiwa yang sangat tangguh untuk menjadi wanita yang berani
keluar menjelajahi dunia sendiri. Pun, aku selalu menyadari bahwa hidup tidak
melulu bergantung pada lelaki. Selagi kau mampu melakukan sendiri, kenapa
tidak? Bahkan untuk melakukan pekerjaan seperti lelaki, karena kini sebagian dari dunia
menyambut kesetaraan gender.
![]() |
Momen Wisudaku |
Akupun
banyak belajar untuk menjadi wanita yang tidak pernah mengeluh akan kekurangan
yang aku hadapi. Dari setiap perjalanan aku selalu percaya, banyak orang yang
selalu mengajariku bahkan menolongku agar aku semakin kuat. Mereka yang selalu
mengingatkanku, aku sangat beruntung terlahir di dunia ini.
Aku menyambut dunia penuh percaya diri untuk selalu yakin bahwa aku cantik dengan caraku sendiri.
Selamat Hari Kartini Wanita Indonesia.
Gracias,
Kartikanofi
0 komentar
Please leave a comment and I'll be back to visit your page. Let's make a bingo!