TAK SEROMANTIS KISAH PERSEUS DAN ANDROMEDA
Maret 10, 2019![]() |
Rasi Bintang Perseus |
![]() |
RAsi Bintang Andromeda |
Seperti takdir Tuhan yang telah diarahkan melalui #1minggu1cerita,
barangkali aku harus menuliskan cerita yang tidak punya akhiran ini. Mungkin
sebagai catatan yang akan aku buka lagi ketika aku sudah lupa pada kisah ini
atau ketika aku sudah mulai lengah untuk mencintai diri, atau mungkin sebagai
pedoman agar aku tidak mengulangi kebodohan ini lagi.
Tepat pada koordinat 5⁰ 48′ 47″ LS 110⁰ 27′ 31″ BT kita pernah
bertemu ketika malam cerah menampilkan titik-titik bintang yang tidak mampu
kita hitung jumlahnya. Kita tidur terlentang di atas tanah sambil memandangi
langit. Kita bercerita panjang tentang Mitologi Yunani dan yang paling teringat
sangat jelas, kamu menertawakan kebodohan tingkah lakuku.
“Kamu tahu nggak caranya memanggil Dewa Hades?” Kataku.
Lalu kamu balas dengan raut muka bingung, “Hah, memang gimana
caranya?”
“Letakkan muka kamu tepat di atas tanah, lalu ketukkan tangan ke
tanah sambil memanggil nama Hades tiga kali.” Jawabku sambil memperagakan
kata-kataku.
Kamu balas lagi dengan tawa melihat tingkah lakuku, “Lagian
ngapain manggil Dewa Kematian? Seram kali.”
Sejenak kita terdiam, kamu menunjuk dua buah rasi bintang yang
bersebelahan, Perseus dan Andromeda. Sambil mengusap rambutmu yang dibiarkan
acak-acak, aku mulai bercerita.
Dalam Mitologi Yunani Kuno, Perseus adalah anak Dewa Zeus dan
manusia fana. Ia mendapat misi menebas kepala Medusa, seorang wanita yang
dikutuk Dewi Athena menjadi gorgon yang memiliki ribuan ular di atas kepalanya
dan matanya yang mampu melumpuhkan siapapun menjadi patung batu. Atas restu
Dewi Athena, akan ada seorang pahlawan yang dapat mengakhiri penderitaan
Medusa.
Dengan pedang runcing bergagang perunggu di tangan kanan dan
perisai Aegis di tangan kiri, Perseus mampu menebas kepala Medusa. Darah Medusa
bercucuran dan melahirkan dua ekor Pegasus.
Sedangkan Andromeda, wanita malang yang terpaksa menanggung beban
menjadi tumbal atas Negeri Aethiopia yang dikutuk Poseidon, Dewa Laut. Andromeda
sendiri adalah anak Sang Ratu Aethiopia, Kassiopeia. Negeri ini dikutuk kedatangan
mahluk mitologi dalam laut bernama Kraken.
Perseus menemukan Andromeda tengah terikat di atas laut dan hampir
diterkam Kraken. Beruntung Perseus mengeluarkan kepala Medusa di depan Kraken hingga berubah menjadi batu.
Begitulah pertemuan awal Perseus dan Andromeda. Mereka hidup
bahagia, hingga nama mereka diabadikan dalam rasi bintang. Setiap malam dapat
ditatap manusia.
Kisah Perseus dan Andromeda inilah yang mengakhiri malam kita
berdua. Hingga pada akhirnya kita saling meninggalkan satu sama lain tanpa
sebutir kata perpisahan yang terucap. Kali itu aku tersadar, aku mencintaimu
tapi tak tahu denganmu. Mungkin pula kamu juga cinta atau justru sebaliknya?
Rasanya seperti khalifah yang tersesat di tengah gurun pasir.
Banyak jalan untuk melangkah, tapi aku tak tahu ke mana arah langkah yang harus
aku tempuh? Sama seperti sediakala kita saling meninggalkan, tanpa kamu
tunjukkan aku harus berjalan melupakan atau malah diam menunggu. Atau mungkin
harus mengejarmu lagi.
Bagaimanapun ketika tersesat, aku harus hidup. Bukankah menjadi
kuat itu adalah pilihan? Aku perempuan, punya stok kekuatan yang tiada batas.
Hanya perlu penopang kedewasaan hakiki agar aku terus berjalan. Menunggumu itu
kebodohan, bukan sesuatu yang aku tunjukkan betapa kuatnya kesetiaanku. Maka aku putuskan
untuk pergi sejauh mungkin meskipun aku sendiri tak paham ke mana arah
langkahku.
Dan lagi-lagi aku telah diingatkan untuk kembali lagi memeluk
diri. Mengungkit-ungkit kembali pertanyaan yang menyadarkan, “Kapan
terakhir kamu mencintai diri?”
24 komentar
Keren banget nulisnya Kak.
BalasHapusAku sampai terpesona bacanya dan membayangkan bagaimana alur kisahnya.
Aku tahu Medusa.
Suka sama tokoh Medusa juga.
Orang-orang ada yang suka menunggu / tidak / bahkan ada yang bosan menunggu. Tergantung, tergantung kita menunggu sesuatu yang pasti / tidak.
Semangat menulis Kak!
Wah terimakasih.
HapusIya cerita tentang Medusa memang udah populer.
Yang bikin galau dari menunggu itu sebenernya adalah mau sampai kapan? Bakal ada hasil atau nggak. Nah itu.
Semangat menulis juga, Kak.
Dan aku pernah dipanggil Medusa gara-gara hobby bawa ular peliharaan ke mana-mana. Titisan Medusa katanya.
HapusIya, tinggal menunggu sampai kapan?
Mari saling bersamangat menulis! :)
beneran tu bawa ular idup beneran ?? serem juga yaa :D
HapusYa ampun baru baca komen ini, malah ngakak banget.
HapusSerem mbak peliharanya ular :(
Bukankah pertanyaan kapan kamu mencintai diri itu sudah terlontar ketika kamu berniat untuk melupakan? Sebenarnya bukan melupakan sih, lebih pada menyimpan dan memulai hal yang baru.
BalasHapus*Kalau mau curhat, saya masih seperti biasa. Bisa di WA pas lagi kamu galau akkaakkakakka
Wkwkwk makasih udah jadi tempat curhat Tika, Rul.
HapusSeneng mah punya temen sesama blogger yang bisa diajakin curhat yang berawal dari tempat itu.
Pertanyaan terakhir bikin cerita ini makin oke, "kapan terakhir kau mencintai diri?"
BalasHapusCeritanya keren ini. Andromeda itu perempuan ya,.., kok beberapa kali saya menemukan nama murid atas nama andromeda tapi untuk anak laki-laki
Karena pertanyaan itu jadi tamparan kalau pas lagi lupa mencintai diri.
HapusAndromeda itu perempuan, Mbak. Saya juga pernah nemu nama Andromeda waktu blog walking, ternyata juga cowok.
Mungkin memulai cinta sendiri bisa jadi awal kisah romantis Perseus dan Andromeda. Next ditunggu #1minggu1cerita
BalasHapusCerita ini dibikin novel aja apa? Haha
HapusHehe, bisa juga tu dibikin novel..
Hapusmasih berlanjut kah?
BalasHapusSemoga ya, ada cerita selanjutnya.
HapusIni cerita karangan mbak? Bagus mbakk
BalasHapusGw mah apah, hanya blogger hore-hore doang
Real story dicampur mitologi.
HapusHaha nggak papa, setiap blogger punya ciri khas masing masing. Yang penting konsisten nulis.
Aku sampai sekarang gak terlalu ngerti rasi bintang palingan cuma Sagitarius, Waluku yang kelihatan jelas yang lain masih gelap hahahaha
BalasHapusAku juga nggak terlalu ngerti sih. Tapi kalau mitologi dari nama nama rasinya suka baca.
HapusDengar kata Medusa jadi ngeri ngebayanginya ada berempuan berambut ular banyak, ..ah nggak usah deket2 entar digigit
BalasHapusDitatap Medusa doang kita udah jadi patung batu, Mas. Tinggal dimasukkan ke museum.
HapusKira~kira kisah dua sejoli Andromeda dan Perseus ini bersambung ngga ya ?.
BalasHapusAku penasaran kisah lanjutannya karena ikut berimajanasi seolah betulan aku sedang mandangin milky way
Eemmm semoga bisa lanjut ya dengan rasi bintang yang beda lagi. Orion sama scorpio mungkin.
Hapusini bukanya cerita yang di film wrath of the titan, cerita yunani, gue teratrik baca postnya karna ada perseus dan andromeda :D
BalasHapusIya di film itu. Aku tau ceritanya sih gara gara suka baca novel Percy Jackson. Trus belajar mitologi yunani.
HapusPlease leave a comment and I'll be back to visit your page. Let's make a bingo!